Sejarah Desa

Kondisi Desa
Desa Karangsong secara administratif merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Desa Karangsong terletak ± 3 km di sebelah timur dari pusat pemerintahan Kecamatan Indramayu. Luas wilayah Desa Karangsong sekitar 8,16 km2 berada pada ketinggian 0,5 mdpl (meter dari permukaan laut) dengan kepadatan penduduk sebesar 1.616 jiwa/km2. Desa Karangsong merupakan wilayah dataran rendah non pantai dengan suhu rata-rata berkisar antara 29o - 31o C.
Dari total luas wilayah Desa Karangsong, sekitar 204 hektar (ha) atau ¼ total luas wilayah dimanfaatkan sebagai lahan tambak ikan. Hal ini berimplikasi pada mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar menjadi petani tambak ikan dan nelayan.
 
Legenda Desa (Sasakala)
Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, merupakan desa yang, menurut cerita para sesepuh dahulu, adalah pemekaran dari Desa Pabean Udik. Desa Pabean Udik sebelumnya memiliki wilayah sangat luas. Pada tahun 1980-an, Pemerintah Desa Pabean Udik melakukan pemekaran sebagaimana permohonan masyarakat untuk menjadi tiga desa, yakni Desa Brondong dan Desa Karangsong.
Adapun asal mula nama Karangsong berasal dari Karang yang berarti “tanah” dan Song yang berarti “tak berpenghuni”. Jadi Karangsong berarti tanah yang tak berpenghuni. Hal ini sesuai dengan asal mula daerah Desa Karangsong yang terbentuk dari tanah timbul (Aanslibbing) sejauh 1 sampai 2 km sebagai hasil dari endapan sedimen di muara (pertemuan antara sungai dan laut) yang dibawa oleh aliran sungai. Tentu saja pada waktu itu tanah timbul tersebut tak berpenghuni.

Pemerintahan
Pemerintahan Desa Karangsong dipimpin oleh seorang Kuwu atau disebut juga Kepala Desa. Adapun Nama-nama Kuwu atau Kepala Desa diantaranya:

No.
Nama
Masa Jabatan
1
Nursidin
1982-1993
2
Shalek Hadiwijaya
1993-2001
3
Sahlani
2001-2008
4
Jaedi
2009-2014
5
Dulloh
2015-sekarang
         

Sejarah Pembangunan Desa
TAHUN
KEJADIAN YANG BAIK/
KEBERHASILAN
KEJADIAN BURUK /
KEGAGALAN
1982 - 1993
Pembangunan dan perekonomian sedikit demi sedikit mulai meningakat
Sering terjadi banjir pada saat musim penghujan
1993 - 2001
Perekonomian masyarakat petani tambak udang windu dan bandeng meningkat
Sering terjadi banjir pada saat musim penghujan serta kesadaran masyarakat yang redup akan arti kebersihan
2001 - 2008
Perekonomian masyarakat petani tambak dan nelayan mulai meningkat setelah Tempat Pelelangan Ikan berjalan
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam peran serta membangun perekonomian dan pembangunan Desa
2009 - 2014
Pembangunan di segala bidang dan Perekonomian masyarakat baik petani tambak ataupun nelayan tambah meningkat, serta masyarakat mulai mengenal akan arti Organisasi atau kelompok untuk kesejahteraan bersama
Tingginya angka kematian ibu hamil serta kurangnya pembangunan sarana irigasi sehingga terjadi banjir yang diakibatkan oleh tingginya volume air pasang bersamaan dengan cuaca musim penghujan
Sejarah Desa Sejarah Desa Reviewed by Unknown on 08.45.00 Rating: 5

desa

Free Backlinks